Popular Post

Minggu, 05 Januari 2014




        Pada suatu hari Sayidina Ali Karamallaahu Wajhah, berkhutbah di hadapan kau
m Muslimin. Ketika beliau hendak mengakhiri khutbahnya, tiba-tiba berdirilah seseorang ditengah-tengah jamaah sambil berkata,
Ya Amirul Muminin, mengapa doa kami tidak diijabah? Padahal Allah berfirman dalam Al Quran, Uduuni astajiblakum (berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu).

Sayidina Ali menjawab,
Sesungguhnya hatimu telah berkhianat kepada Allah dengan delapan hal, yaitu :

1. Engkau beriman kepada Allah, mengetahui Allah, tetapi tidak melaksanakan kewajibanmu kepada-Nya. Maka, tidak ada mamfaatnya keimananmu itu.
2. Engkau mengatakan beriman kepada Rasul-Nya, tetapi engkau menentang sunnahnya dan mematikan syari
atnya. Maka, apalagi buah dari keimananmu itu?

3. Engkau membaca Al Qur
an yang diturunkan melalui Rasul-Nya, tetapi tidak kau amalkan.
4. Engkau berkata,
Samina wa aththana (Kami mendengar dan kami patuh), tetapi kau tentang ayat-ayatnya.

5. Engkau menginginkan syurga, tetapi setiap waktu melakukan hal-hal yang dapat menjauhkanmu dari syurga. Maka, mana bukti keinginanmu itu?

6. Setiap saat sengkau merasakan kenikmatan yang diberikan oleh Allah, tetapi tetap engkau tidak bersyukur kepada-Nya.

7. Allah memerintahkanmu agar memusuhi syetan seraya berkata,
Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh bagi(mu) karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongan supaya mereka menjadi penghuni neraka yang nyala-nyala (QS. Al Faathir [35] : 6). Tetapi kau musuhi syetan dan bersahabat dengannya.

8. Engkau jadikan cacat atau kejelekkan orang lain di depan mata, tetapi kau sendiri orang yang sebenarnya lebih berhak dicela daripada dia.

Nah, bagaimana mungkin do
amu diterima, padahal engkau telah menutup seluruh pintu dan jalan doa tersebut. Bertaqwalah kepada Allah, shalihkan amalmu, bersihkan batinmu, dan lakukan amar maruf nahi munkar. Nanti Allah akan mengijabah doamu itu.
Dalam riwayat lain, ada seorang laki-laki datang kepada Imam Ja
far Ash Shiddiq, lalu berkata, Ada dua ayat dalam Al Quran yang aku paham apa maksudmu?

Bagaimana dua bunyi ayat itu? Tanya Imam Jafar. Yang pertama berbunyi Uduuni astajib lakum (Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Ku perkenankan bagimu), (QS. Al Mumin [40] : 60). Lalu aku berdoa dan aku tidak melihat doaku diijabah, ujarnya.
Apakah engkau berpikir bahwa Allah akan melanggar janji-Nya?, tanya Imam Jafar.
Tidak, jawab orang itu.
Lalu ayat yang kedua apa?, Tanya Imam Jafar lagi.

Ayat yang kedua berbunyi Wamaa anfaqtum min syai in fahuwa yukhlifuhuu, wahuwa khairun raaziqin (Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rizki yang sebaik-baiknya), (QS. Saba [34] : 39). Aku telah berinfak tetapi aku tidak melihat penggantinya., ujarnya.

Apakah kamu berpikir Allah melanggar janji-Nya?, tanya Imam Jafar lagi.
Tidak, jawabnya.
Lalu mengapa?, Tanya imam Jafar.
Aku tidak tahu, jawabnya.

Imam Ja
far kemudian menjelaskan, Akan kukabarkan kepadamu, Insya Allah seandainya engkau menaati Allah atas apa yang diperintahkan-Nya kepadamu, kemudian engkau berdoa kepada-Nya, maka Allah akan mengijabah doamu. Adapun engkau berinfak tidak melihat hasilnya, kalau engkau mencari harta yang halal, kemudian engkau infakkan harta itu di jalan yang benar, maka tidaklah infak satu dirham pun, niscaya Allah menggantinya dengan yang lebih banyak. Kalau engkau berdoa kepada Allah, maka berdoalah kepada-Nya dengan Jihad Doa. Tentu Alah akan menjawab doamu walaupun engkau orang yang berdosa.

Apa yang dimaksud Jihad Doa? sela orang itu.
Apabila engkau melakukan yang fardhu maka agungkanlah Allah dan limpahkanlah Dia atas segala apa yang telah ditentukan-Nya bagimu. Kemudian, bacalah shalawat kepada Nabi SAW dan bersungguh-sungguh dalam membacanya. Sampaikan pula salam kepada imammu yang memberi petunjuk. Setelah engkau membaca shalawat kepada Nabi, kenanglah nikmat Allah yang telah dicurahkan-Nya kepadamu. Lalu bersyukurlah kepada-Nya atas segala nikmat yang telah engkau peroleh.


Kemudian engkau ingat-ingat sekarang dosa-dosamu satu demi satu kalau bisa. Akuilah dosa itu dihadapan Allah. Akuilah apa yang engkau ingat dan minta ampun kepada-Nya atas dosa-dosa yang tak kau ingat. Bertaubatlah kepada Allah dari seluruh maksiat yang kau perbuat dan niatkan bahwa engkau tidak akan kembali melakukannya. Beristighfarlah dengan seluruh penyesalan dengan penuh keikhlasan serta rasa takut tetapi juga dipenuhi harapan.

Kemudian bacalah,
Ya Allah, aku meminta maaf kepada-Mu atas seluruh dosaku. Aku meminta ampun dan taubat kepada-Mu. Bantulah aku untuk mentaati-Mu dan bimbinglah aku untuk melakukan apa yang Engkau wajibkan kepadaku segala hal yang engkau ridhai. Karena aku tidak melihat seseorang bisa menaklukkan kekuatan kepada-Mu, kecuali dengan kenikmatan yang Engkau berikan. Setelah itu, ucapkanlah hajatmu. Aku berharap Allah tidak akan menyiakan doamu, papar Imam Jafar.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © OPH SMP Ar-Rohmah - OSIS SMP - Powered by Ar-Rohmah Putra Hidayatullah Malang - Designed by OPH Crew -