Popular Post

Archive for Mei 2014

Obat Sakit Gigi Tradisional dan Alami

Sakit gigi, bila kita mendengar dua kata ini pasti sudah tidak asing lagi. Seperti kata pepatah "lebih baik sakit hati dari pada sakit gigi" sudah terbayang kan bagaimana sakitnya bila terkena sakit gigi ini.
Rasanya sungguh tidak enak sekali seperti susah tidur, susah makan,sensitif terhadap berbagai suara yang keras karena dianggap bising, mudah marah, konsentrasi terganggu ketika bekerja dan bahkan kadang-kadang tidak bisa bekerja dibuatnya.

Adapun penyebab sakit gigi ini antara lain seperti adanya lubang pada gigi anda,retak, maupun radang pada gusi, karies gigi, gingivitis, dan masuk angin.
penyebab yang sering terjadi pada sakit gigi biasanya adalah gigi berlubang dan masuk angin.
Bila gigi anda berlubang maka sisa makanan akan menempel dilubang tersebut dan menjadi bakteri bila tidak anda bersihkan, dan hal itulah yang membuat gigi anda sakit.
Makanya ikuti anjuran para ahli kesehatan untuk sikat gigi 2 kali sehari pagi dan malam hari sebelum tidur, setidaknya dapat mencegah kita untuk mengalami sakit gigi.

Bagaimana sekarang jika saya tengah mengalami sakit gigi dan tidak ingin ke dokter karena takut jarum suntik? (hahaha buat malu aja)
Tenang.. berikut ada beberapa tips mengobati sakit gigi dengan cara tradisional dan alami, silahkan disimak :

Bawang putih
Bawang putih dapat menyembuhkan sakit gigi atau gigi berlubang karena mengandung senyawa antiseptik. Ambil satu siung bawang putih dan letakkan di gigi. Lakukan selama 5 menit, kemudian keluarkan bawang putih dan bilas mulut dengan air hangat.
Bahan : Bawang Putih (1-2 siung), air hangat (2 gelas)

Daun Inggu Kering
Cara pengobatan: Rebus daun inggu kering dalam 2 gelas air hingga mendidih. Saring airnya setelah dingin, airnya digunakan untuk kumur beberapa kali.
Bahan: Daun inggu kering (2-4 gram), air (2 gelas).

Minyak tempurung kelapa
Cara pengobatan: Ambil tempurung kelapa lalu dibakar sampai keluar minyaknya. Ambil minya tempurung kelapa tersebut dengan kapas. Lalu tempelkan ke gigi yang sakit. Niscaya dalam beberapa menit sakit gigi Anda akan hilang.
Bahan: Tempurung kelapa yang sudah dibelah, Kapas secukupnya

Serai
Biasa digunakan sebagai bumbu dapur terutama untuk pepes agar menambah aroma.
Caranya: Rebus serai segar secukupnya dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Gunakan ramuan ini untuk berkumur.
Bahan : Serai dan air putih (2 gelas)

Minyak cengkeh
Minyak cengkeh juga terkenal bisa mengobati sakit gigi, dan caranya gampang sekali :
Berikan 2 â?? 3 tetes minyak cengkeh ke kapas kemudian gosokkan pada gigi. Dan tunggu beberapa saat sampai minyak cengkehnya bereaksi.
Bahan : Minyak cengkeh dan kapas

Teh Hangat
Teh panas (tanpa gula) membantu menghilangkan bakteri di mulut dan mengurangi rasa sakit sementara. Tempatkan kantong teh pada gusi untuk membantu menghentikan peradangan.
Bahan : Teh celup dan air panas

Es batu
Menggunakan es batu dikenal untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan pada gigi dan gusi. Masukkan es batu dalam kantong kain atau ke area sakit dan biarkan selama 5 â?? 10 menit. Lakukan ini sebanyak 2 kali sehari, tapi bila kondisi tidak membaik, segera hubungi dokter.

Penyakit Alergi Olahraga

Hal ini memang benar nyata dan terjadi, Alergi Olah Raga memang sebuah Fakta Unik Dan Aneh namun ini adalah nyata terjadi, bagi orang-orang yang menderita penyakit Exercise-Induced Anaphylaxis, mereka akan menjadi alergi berolahraga. Sangat sulit dijabarkan penyebabnya namun bisa dikatakan ini adalah sebuah reaksi yang terjadi pada otak dan mengakibatkan denyut jantungnya mengalami peningkatan sehingga penderitanya menjadi tidak menyukai olahraga karena hal ini juga dapat meningkatkan denyut jantung.
Hal yang dapat dirangkum Fakta Unik Dan Anehtentang penyakit ini adalah dijelaskan bahwa penderita penyakit ini, jika mengalami peningkatan denyut jangtung yang sangat signifikan dapat terlebih bila melakukan olahraga atau pekerjaan yang berat dapat mengakibatkan hal terparah yaitu meninggal dunia, karena alergi yang muncul dapat menutup saluran udara ke paru-paru penderita.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi pembekakan saluran pernapasan adalah dengan menyuntikkan suntikan adrenalin untuk beberapa saat, agar dapat bernapas dengan baik.

Gejala penyakit Unik Dan Aneh adalah sipenderitanya akan merasa sesak nafas saat denyut jantungnya meningkat, dan hal inilah yang membuat mereka menjadi alergi untuk berolah raga untuk menghindari timbulnya alergi tersebut.

Taklukan Yangon United, Persipura Lolos ke Delapan Besar AFC Cup

Persipura Jayapura berhasil melumat tamunya Yangon United dengan skor telak 9-2 pada babak 16 besar AFC Cup 2014 di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa (13/5). Dengan hasil ini, tim Mutiara Hitam berhasil lolos ke babak perempat-final. Mengingat, pada babak ini hanya ditentukan dalam satu laga siapa yang akan lolos ke babak selanjutnya.

Sementara itu, pada laga tersebut Boakay Edi Foday tampil sebagai bintang dengan memborong lima gol kemenangan tim tuan rumah pada menit ketiga, 23, 41, 43, dan 87. Empat gol lainnya dilesakkan Yustinus Pae (10), Ian Kabes (28, penalti dan 53), serta Titus Bonai (57). Sedangkan dua gol Yangon diciptakan Cezar Augusto (17) dan Kyaw Ko Ko (21).

Di sisi lain, laga ini menciptakan beberapa rekor. Pertama, ini adalah salah satu kemenangan terbesar di ajang AFC Cup, dan Persipura menjadi tim kedua yang bisa mencetak sembilan gol dalam satu laga sekaligus. Sebelumnya, klub asal Uzbekistan, Nasaf Qarshi, pernah menorehkan hal serupa saat mengecundangi Dempo (India) di fase penyisihan grup A Piala AFC 2011. Selanjutnya, total gol yang tercipta pada laga ini (11 gol) adalah yang terbanyak, menyamai rekor Sun Hei versus Hoa Phat Hanoi (7-4) yang terjadi tujuh tahun silam.

Selain itu, Eddie Boakay Foday juga menjadi pemain non Asia pertama yang mencetak lima gol dalam satu laga di AFC Cup. Pemain Asia pertama yang melesakkan lima gol dalam satu laga adalah Ali Ashfaq (New Radiant), saat timnya menggulung Persibo Bojonegoro, 7-0, di Piala AFC 2013. Sebelumnya, saat masih memperkuat Persiwa Wamena, Foday juga pernah mencetak dua gol di AFC Cup 2010.

Babak pertama
Bertindak sebagai tuan rumah, Persipura langsung tampil menekan. Bahkan, mereka mampu langsung melesakkan gol ketika pertandingan baru berjalan tiga menit melalui gol yang dicetak Boakay Foday. Setelah itu, skuat yang dilatih Jacksen F Tiago ini terus mengurung pertahanan tim tamu.

Namun begitu, Yangon juga mencoba sesekali memberikan tekanan ke lini pertahanan tim asal Papua. Kecepatan Kyaw Ko Ko beberapa kali merepotkan lini belakang Persipura. Beruntung, Bio Paulin dan kawan-kawan masih sigap dalam membaca arah serangan tim asal Myanmar tersebut.

Bahkan, Persipura berhasil menggandakan keunggulan pada menit kesepuluh melalui Yustinus Pae. Skor 2-0 untuk tim tuan rumah. Tertinggal dua gol, tak lantas membuat skuat yang dilatih Eric Williams itu patah arang.

Secara perlahan, Yangon mencoba bangkit. Hasilnya, Cezar Augusto Hermenegildo berhasil memperkecil kedudukan menjadi 2-1 pada menit ke-17. Sontak, gol tersebut semakin menambah semangat Khin Maung Lwin dan kawan-kawan.

Empat menit berselang, Yangon akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Adalah Kyaw Ko Ko yang berhasil merobek jala Persipura yang dikawal Yoo Jae Hoon.  

Tak ingin tim tamu semakin bangkit, Persipura kembali mencoba mengendalikan permainan. Boaz Solossa dan kawan-kawan kembali unggul pada menit ke-23 melalui gol yang dilesakkan Foday. Kabes memperbesar keunggulan menjadi 4-2 lewat tendangan penalti di menit ke-28. Dua gol lagi mampu disarangkan Foday pada menit ke-41 dan 43. Skor 6-2 bertahan hingga turun minum.

Babak kedua
Kendati sudah unggul tiga gol, Persipura tak mau lengah. Permainan menyerang terus mereka tampilkan di hadapan pendukung sendiri. Tim yang melakoni debut di AFC Cup pada 2011 ini kembali mencetak gol melalui Ian Kabes di menit 53.

Tak mau ketinggalan, Titus Bonai juga ikut menyumbang gol empat menit kemudian. Skor 8-2 membuat tim tamu semakin terpuruk. Yangon pun terlihat sulit keluar dari tekanan demi tekanan yang dilancarkan Persipura.

Seakan tak puas, Foday kembali menorehkan gol kelimanya di laga ini pada menit ke-87. Skor 9-2 bertahan hingga laga usai. Sementara itu, untuk pengundian babak perempat-final baru akan dilakukan pada 28 Mei mendatang. 

Persib Tahan Imbang Ajax

Persib Bandung berhasil memberikan kejutan kepada Ajax Amsterdam dalam laga uji coba di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Rabu (14/5). Ya, Persib berhasil mengimbangi juara Eredivisie musim ini tersebut dengan skor 1-1.
Tentu saja, hasil ini lebih baik dibandingkan yang didapatkan klub Indonesia lainnya Persija Jakarta. Sebelumnya, Ajax berhasil menaklukkan Persija tiga gol tanpa balas di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 11 Mei lalu.

Babak pertama
Jalannya pertandingan sendiri berjalan menarik. Belum genap satu menit, Ajax langsung memberikan ancaman melalui Siem de Jong. Beruntung, tendangannya dari dalam kotak penalti masih bisa ditangkap dengan baik oleh I Made Wirawan.
Lima menit berselang, giliran Persib yang memberikan ancaman melalui tendangan dari luar kotak penalti yang dilakukan Konate Makan. Namun, bola masih berada di atas mistar gawang.
Ajax memang tampil lebih mendominasi, namun serangan yang dilancarkan de Godenzonen masih bisa dipatahkan barisan pertahanan Maung Bandung. Agresivitas dan kecepatan para pemain Persib juga beberapa kali merepotkan lini pertahanan Ajax.
Ajax akhirnya bisa unggul 1-0 pada menit ke-17. Adalah Stefano Denswil yang berhasil menjebol gawang I Made Wirawan setelah menerima umpan sepak pojok.
Tertinggal, Persib langsung memberikan reaksi satu menit kemudian. Sayang, tendangan keras Djibril Coulibaly dari dalam kotak penalti masih bisa ditepis Mickey Van der Haart.
Namun begitu, Ajax terus memberikan tekanan dan mencoba mengendalikan permainan. Hanya saja, kali ini para pemain Persib lebih tampil disiplin, sehingga beberapa peluang yang ada berhasil dimentahkan.
Hingga akhirnya, melalui skema serangan balik, Konate berhasil membawa Persib menyamakan kedudukan pada 
menit ke-44. Skor 1-1 bertahan hingga babak pertama usai.


Babak kedua
Memasuki babak kedua, Ajax langsung mengganti dua pemainnya Siem de Jong dan Ruben Ligeon dengan Thulani Serero dan Jairo Riedewald.
Persib sendiri mencoba tampil lebih menekan di babak ini. Bahkan, mereka mendapatkan peluang lebih dulu melalui sundulan Djibril Coulibaly. Sayang, sundulan striker asal Mali itu masih belum menemui sasaran.
Begitu pula dengan Tantan. Tendangannya masih menyamping di sisi kiri gawang Ajax. Namun demikian, Ajax secara perlahan kembali menguasai permainan. Tapi, skuat yang dilatih Frank de Boer itu kerap kesulitan menembus pertahanan Persib. Mereka pun beberapa kali hanya melakukan tendangan dari luar kotak penalti untuk membobol gawang Persib.
Persib kembali mendapatkan peluang pada menit ke-68. Itu setelah, tangkapan kurang sempurna Van der Haart yang memetik bola dari sepak pojok, nyaris saja membuat bola masuk ke gawang sendiri. Beruntung, masih ada pemain Ajax yang langsung menghalau bola keluar dari kotak penalti.
Tendangan dari luar kotak penalti Ahmad Jufriyanto yang baru masuk di babak ini juga masih bisa ditepis Van der Haart. Skor 1-1 bertahan hingga laga usai.

Susunan pemain kedua tim:
Persib Bandung
Pelatih: Djajang Nurjaman
I Made Wirawan; Tony Sucipto, Abdul Rahman, Vujovic, Supardi; Hariono, M Taufiq, Firman, Konate; Tantan, Djibril Coulibaly

Ajax Amsterdam
Pelatih: Frank de Boer 
Van der Hart; Ligeon, Van der Hoorn, Denswil, Tete; Bazoer, Poulsen, Duarte; Becker, De Jong, De Sa.

Rokok, Jangan!!!

Aku pernah diundang di malam Ramadhan dua tahun yang lalu untuk menjadi pembicara dalam satu siaran live di salah satu siaran televisi. Siaran kala itu berkisar tentang ibadah pada bulan Ramadhan. Siaran itu dilakukan di Makkah al-Mukarramah pada satu kamar di salah satu hotel yang bisa melongok di atas Masjidil al-Haram.
Kala itu, kami berbicara tentang Ramadhan. Para pemirsa televisi bisa melihat dari sela-sela jendela kamar di belakang kami pemandangan orang-orang yang umrah dan thawaf secara langsung.
Kala itu pemandangannya sungguh mengagumkan dan mengharukan, membuat pembicaraan pun semakin berkesan. Hingga pembawa acara menjadi lembut hatinya, dan menangis di tengah halaqah itu. Sungguh suasana itu adalah suasana keimanan, dan tidak merusak suasana itu kecuali salah satu kameramen. Dia memegang kamera dengan satu tangan, dan tangan yang kedua memegang “Tuhan Sembilan Senti” menurut istilah Penyair Taufik Ismail, yaitu rokok. Seakan-akan tidak ada satu waktu yang tersia-siakan dari malam bulan Ramadhan kecuali dia kenyangkan paru-parunya dengan asap rokok.
Hal ini banyak menggangguku. Penghisap rokok itu benar-benar mencekikku, tetapi harus bersabar, karena itu adalah siaran langsung, dan tidak ada alasan, kecuali terpaksa melaluinya. Berlalulah satu jam penuh, dan berakhirlah kajian itu dengan salam.
Kameramen itu pun mendatangiku –sementara rokok masih ada di tangannya- sembari dia mengucapkan terima kasih dan memuji. Maka kukeraskan genggaman tanganku dan kukatakan, ‘Anda juga, saya berterima kasih atas keikutsertaan Anda dalam menyuting acara keagamaan ini. Saya memiliki satu kalimat, barangkali Anda mau menerimanya.’
Dia pun menjawab, ‘Silahkan… silahkan.”
Kukatakan, ‘Rokok dan siga…” (maksudku sigaret), namun dia memutus pembicaraanku seraya berkata, ‘Jangan menasihatiku… demi Allah, tidak ada faidahnya wahai syaikh.’
Kukatakan, ‘Baik, dengarkan saya… Anda tahu bahwa rokok haram, dan Allah berfirman…’
Dia pun memotong pembicaraanku sekali lagi, ‘Wahai Syaikh, janganlah menyia-nyiakan waktu Anda… saya telah merokok selama 40 tahun… rokok telah mengalir dalam urat nadi saya… tidak ada faidah… selain Anda lebih pandai lagi..!!
Kukatakan, ‘Apa yang ada faidahnya?’
Dia pun merasa tidak enak dariku lalu berkata, ‘Do’akanlah saya… do’akanlah saya.’
Maka akupun memegang tangannya seraya berkata, ‘Mari bersama saya..’
Kukatakan, ‘Mari kita melihat kepada Ka’bah.’
Maka kamipun berdiri di sisi jendela yang bisa melongok di atas al-Haram. Dan ternyata setiap jengkal dipenuhi dengan manusia. Antara yang ruku’, sujud, yang sedang umrah, dan sedang menangis. Sungguh pemandangan yang sangat mengesankan.
Kukatakan, ‘Apakah Anda melihat mereka?’
Dia menjawab, ‘Ya.’
Kukatakan, ‘Mereka datang dari setiap tempat, yang putih, yang hitam… orang Arab dan ‘ajam… yang kaya dan miskin… semuanya berdo’a kepada Allah agar menerima ibadah mereka dan mengampuni mereka…’
Dia menjawab, ‘Benar… benar…’
Kukatakan, ‘Tidakkah Anda menginginkan Allah memberikan kepada Anda apa yang Dia berikan kepada mereka?’
Dia menjawab, ‘Ya… tentu saja.’
Kukatakan, ‘Angkatlah tangan Anda, saya akan berdo’a untuk Anda… dan aminilah do’a saya.’
Akupun mengangkat kedua tanganku lalu kukatakan, ‘Ya Allah, ampunilah dia…’
Dia berkata, ‘Aamiin.’
Aku berdo’a, ‘Ya Allah, angkatlah derajatnya, dan kumpulkanlah dia bersama dengan orang-orang yang dikasihinya di dalam sorga… ya Allah…’
Dan tidak henti-hentinya aku berdo’a hingga hatinya lembut dan menangis… seraya mengulang-ulang, ‘Aamiin… aamiin…’
Tatkala aku ingin menutup do’a kukatakan, ‘Ya Allah, jika dia meninggalkan rokok, maka kabulkanlah do’a ini, jika tidak, maka haramkan dia atas terkabulnya do’a ini.’
Maka pecahlah tangisan laki-laki tersebut, sembari menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan keluar dari kamar tersebut.
Berbulan-bulan telah berlalu, akupun diundang lagi di studio televisi tersebut untuk melakukan siaran langsung.
Saat aku masuk ke bangunan tersebut, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang tampak taat beragama menemuiku, kemudian dia mengucapkan salam dengan hangat, lalu mencium kepalaku, dan merendah meraih kedua tanganku untuk menciumnya, dan sungguh dia sangat terkesan.
Kukatakan kepadanya, ‘Mudah-mudahan Allah mensyukuri kelembutan dan adab Anda… saya sungguh menghargai kecintaan Anda… akan tetapi maaf, saya belum mengenal Anda…’
Maka dia berkata, ‘Apakah Anda masih ingat dengan kameramen yang telah Anda nasihati untuk meninggalkan rokok dua tahun yang lalu.’
Kujawab, ‘Ya…’
Dia berkata, ‘Sayalah dia… demi Allah wahai syaikh… sesungguhnya aku tidak pernah meletakkan rokok di mulutku sejak saat itu.’ Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.(AR)*
Dikisahkan oleh Syaikh Dr. Muhammad al-‘Arifi

Kisah Sabar yang Paling Mengagumkan

Prof. Dr. Khalid al-Jubair penasehat spesialis bedah jantung dan urat nadi di rumah sakit al-Malik Khalid di Riyadh mengisahkan sebuah kisah pada sebuah seminar dengan tajukAsbab Mansiah (Sebab-Sebab Yang Terlupakan). Mari sejenak kita merenung bersama, karena dalam kisah tersebut ada nasihat dan pelajaran yang sangat berharga bagi kita.
Sang dokter berkata:
Pada suatu hari -hari Selasa- aku melakukan operasi pada seorang anak berusia 2,5 tahun. Pada hari Rabu, anak tersebut berada di ruang ICU dalam keadaan segar dan sehat.
Pada hari Kamis pukul 11:15 -aku tidak melupakan waktu ini karena pentingnya kejadian tersebut- tiba-tiba salah seorang perawat mengabariku bahwa jantung dan pernafasan anak tersebut berhenti bekerja. Maka akupun pergi dengan cepat kepada anak tersebut, kemudian aku lakukan proses kejut jantung yang berlangsung selama 45 menit. Selama itu jantungnya tidak berfungsi, namun setelah itu Allah Subhanaahu wa Ta`ala menentukan agar jantungnya kembali berfungsi. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Ta`ala .

Kemudian aku pergi untuk mengabarkan keadaannya kepada keluarganya, sebagaimana anda ketahui betapa sulit mengabarkan keadaan kepada keluarganya jika ternyata keadaannya buruk. Ini adalah hal tersulit yang harus dihadapi oleh seorang dokter. Akan tetapi ini adalah sebuah keharusan. Akupun bertanya tentang ayah si anak, tapi aku tidak mendapatinya. Aku hanya mendapati ibunya, lalu aku katakan kepadanya: "Penyebab berhentinya jantung putramu dari fungsinya adalah akibat pendarahan yang ada pada pangkal tenggorokan dan kami tidak mengetahui penyebabnya. Aku kira otaknya telah mati."
Coba tebak, kira-kira apa  jawaban ibu tersebut?
Apakah dia berteriak? Apakah dia histeris? Apakah dia berkata: "Engkaulah penyebabnya!"
Dia tidak berbicara apapun dari semua itu bahkan dia berkata: "Alhamdulillah." Kemudian dia meninggalkanku dan pergi.
Sepuluh hari berlalu, mulailah sang anak bergerak-gerak. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Ta`ala serta menyampaikan kabar gembira sebuah kebaikan yaitu bahwa keadaan otaknya telah berfungsi.
Pada hari ke-12, jantungnya kembali berhenti bekerja disebabkan oleh pendarahan tersebut. Kami pun melakukan proses kejut jantung selama 45 menit, dan jantungnya tidak bergerak. Maka akupun mengatakan kepada ibunya: "Kali ini menurutku tidak ada harapan lagi." Maka dia berkata: "Alhamdulillah, ya Allah jika dalam kesembuhannya ada kebaikan, maka sembuhkanlah dia wahai Rabbi."
Maka dengan memuji Allah, jantungnya kembali berfungsi, akan tetapi setelah itu jantung kembali berhenti sampai 6 kali hingga dengan ketentuan Allah Subhanaahu wa Ta`ala spesialis THT berhasil menghentikan pendarahan tersebut, dan jantungnya kembali berfungsi.
Berlalulah sekarang 3,5 bulan, dan anak tersebut dalam keadaan koma, tidak bergerak. Kemudian setiap kali dia mulai bergerak dia terkena semacam pembengkakan bernanah aneh yang besar di kepalanya, yang aku belum pernah melihat semisalnya. Maka kami katakan kepada sang ibu bahwa putra anda akan meninggal. Jika dia bisa selamat dari kegagalan jantung yang berulang-ulang, maka dia tidak akan bisa selamat dengan adanya semacam pembengkakan di kepalanya. Maka sang ibu berkata: "Alhamdilillah." Kemudian meninggalkanku dan pergi. Setelah itu, kami melakukan usaha untuk merubah keadaan segera dengan melakukan operasi otak dan urat syaraf serta berusaha untuk menyembuhkan sang anak. Tiga minggu kemudian, dengan karunia AllahSubhanaahu wa Ta`ala , dia tersembuhkan dari pembengkakan tersebut, akan tetapi dia belum bergerak.
Dua minggu kemudian, darahnya terkena racun aneh yang menjadikan suhunya 41,2oC. maka kukatakan kepada sang ibu: "Sesungguhnya otak putra ibu berada dalam bahaya besar, saya kira tidak ada harapan sembuh." Maka dia berkata dengan penuh kesabaran dan keyakinan: "Alhamdulillah, ya Allah, jika pada kesembuhannya terdapat kebaikan, maka sembuhkanlah dia."
Setelah aku kabarkan kepada ibu anak tersebut tentang keadaan putranya yang terbaring di atas ranjang nomor 5, aku pergi ke pasien lain yang terbaring di ranjang nomor 6 untuk menganalisanya. Tiba-tiba ibu pasien nomor 6 tersebut menagis histeris seraya berkata: "Wahai dokter, kemari, wahai dokter suhu badannya 37,6o, dia akan mati, dia akan mati." Maka kukatakan kepadanya dengan penuh heran: "Lihatlah ibu anak yang terbaring di ranjang no 5, suhu badannya 41lebih sementara dia bersabar dan memuji Allah." Maka berkatalah ibu pasien no. 6 tentang ibu tersebut: "Wanita itu tidak waras dan tidak sadar."
Maka aku mengingat sebuah hadits Rasulullah Sholallohu `alaihi wa sallam yang indah lagi agung:
(طُوْبَى لِلْغُرَبَاِء)  "Beruntunglah orang-orang yang asing." Sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, akan tetapi keduanya menggoncangkan ummat. Selama 23 tahun bekerja di rumah sakit aku belum pernah melihat dalam hidupku orang sabar seperti ibu ini kecuali dua orang saja.
Selang beberapa waktu setelah itu ia mengalami gagal ginjal, maka kami katakan kepada sang ibu: "Tidak ada harapan kali ini, dia tidak akan selamat." Maka dia menjawab dengan sabar dan bertawakkal kepada Allah: "Alhamdulillah." Seraya meninggalkanku seperti biasa dan pergi.
Sekarang kami memasuki minggu terakhir dari bulan keempat, dan anak tersebut telah tersembuhkan dari keracunan. Kemudian saat memasuki pada bulan kelima, dia terserang penyakit aneh yang aku belum pernah melihatnya selama hidupku, radang ganas pada selaput pembungkus jantung di sekitar dada yang mencakup tulang-tulang dada dan seluruh daerah di sekitarnya. Dimana keadaan ini memaksaku untuk membuka dadanya dan terpaksa menjadikan jantungnya dalam keadaan terbuka. Sekiranya kami mengganti alat bantu, anda akan melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda..
Saat kondisi anak tersebut sampai pada tingkatan ini aku berkata kepada sang ibu: "Sudah, yang ini tidak mungkin disembuhkan lagi, aku tidak berharap. Keadaannya semakin gawat." Diapun berkata: "Alhamdulillah." Sebagaimana kebiasaannya, tanpa berkata apapun selainnya.
Kemudian berlalulah 6,5 bulan, anak tersebut keluar dari ruang operasi dalam keadaan tidak berbicara, melihat, mendengar, bergerak dan tertawa. Sementara dadanya dalam keadaan terbuka yang memungkinkan bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda, dan ibunyalah yang membantu mengganti alat-alat bantu di jantung putranya dengan penuh sabar dan berharap pahala.
Apakah anda tahu apa yang terjadi setelah itu?
Sebelum kukabarkan kepada anda, apakah yang anda kira dari keselamatan anak tersebut yang telah melalui segala macam ujian berat, hal gawat, rasa sakit dan beberapa penyakit yang aneh dan kompleks? Menurut anda kira-kira apa yang akan dilakukan oleh sang ibu yang sabar terhadap sang putra di hadapannya yang berada di ambang kubur itu? Kondisi yang dia tidak punya kuasa apa-apa kecuali hanya berdo'a, dan merendahkan diri kepada Allah Subhanaahu wa Ta`ala ?
Tahukah anda apa yang terjadi terhadap anak yang mungkin bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda 2,5 bulan kemudian?
Anak tersebut telah sembuh sempurna dengan rahmat Allah Subhanaahu wa Ta`ala sebagai balasan bagi sang ibu yang shalihah tersebut. Sekarang anak tersebut telah berlari dan dapat menyalip ibunya dengan kedua kakinya, seakan-akan tidak ada sesuatupun yang pernah menimpanya. Dia telah kembali seperti sedia kala, dalam keadaan sembuh dan sehat.
Kisah ini tidaklah berhenti sampai di sini, apa yang membuatku menangis bukanlah ini, yang membuatku menangis adalah apa yang terjadi kemudian:
Satu setengah tahun setelah anak tersebut keluar dari rumah sakit, salah seorang kawan di bagian operasi mengabarkan kepadaku bahwa ada seorang laki-laki berserta istri bersama dua orang anak ingin melihat anda. Maka kukatakan kepadanya: "Siapakah mereka?" Dia menjawab, "tidak mengenal mereka."
Akupun pergi untuk melihat mereka, ternyata mereka adalah ayah dan ibu dari anak yang dulu kami operasi. Umurnya sekarang 5 tahun seperti bunga dalam keadaan sehat, seakan-akan tidak pernah terkena apapun, dan juga bersama mereka seorang bayi berumur 4 bulan.
Aku menyambut mereka, dan bertanya kepada sang ayah dengan canda tentang bayi baru yang digendong oleh ibunya, apakah dia anak yang ke-13 atau 14? Diapun melihat kepadaku dengan senyuman aneh, kemudian dia berkata: "Ini adalah anak yang kedua, sedang anak pertama adalah anak yang dulu anda operasi, dia adalah anak pertama yang datang kepada kami setelah 17 tahun mandul. Setelah kami diberi rizki dengannya, dia tertimpa penyakit seperti yang telah anda ketahui sendiri."
Aku tidak mampu menguasai jiwaku, kedua mataku penuh dengan air mata. Tanpa sadar aku menyeret laki-laki tersebut dengan tangannya kemudian aku masukkan ke dalam ruanganku dan bertanya tentang istrinya. Kukatakan kepadanya: "Siapakah istrimu yang mampu bersabar dengan penuh kesabaran atas putranya yang baru datang setelah 17 tahun mandul? Haruslah hatinya bukan hati yang gersang, bahkan hati yang  subur dengan keimanan terhadap Allah Subhanaahu wa Ta`ala ."
Tahukah anda apa yang dia katakan?
Diamlah bersamaku wahai saudara-saudariku, terutama kepada anda wahai saudari-saudari yang mulia, cukuplah anda bisa berbangga pada zaman ini ada seorang wanita muslimah yang seperti dia.
Sang suami berkata: "Aku menikahi wanita tersebut 19 tahun yang lalu, sejak masa itu dia tidak pernah meninggalkan shalat malam kecuali dengan udzur syar'i. Aku tidak pernah menyaksikannya berghibah (menggunjing), namimah (adu domba), tidak juga dusta. Jika aku keluar dari rumah atau aku pulang ke rumah, dia membukakan pintu untukku, mendo'akanku, menyambutku, serta melakukan tugas-tugasnya dengan segenap kecintaan, tanggung jawab, akhlak dan kasih sayang."
Sang suami menyempurnakan ceritanya dengan berkata: "Wahai dokter, dengan segenap akhlak dan kasih sayang yang dia berikan kepadaku, aku tidak mampu untuk membuka satu mataku terhadapnya karena malu." Maka kukatakan kepadanya: "Wanita seperti dia berhak mendapatkan perlakuan darimu seperti itu." Kisah selesai.
Kukatakan:
Saudara-saudariku, kadang anda terheran-heran dengan kisah tersebut, yaitu terheran-heran terhadap kesabaran wanita tersebut, akan tetapi ketahuilah bahwa beriman kepada Allah Subhanaahu wa Ta`ala dengan segenap keimanan dan tawakkal kepada-Nya dengan sepenuhnya, serta beramal shalih adalah perkara yang mengokohkan seorang muslim saat dalam kesusahan, dan ujian. Kesabaran yang demikian adalah sebuah taufik dan rahmat dari Allah Subhanaahu wa Ta`ala .
Allah Subhanaahu wa Ta`ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥)الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (١٥٦)أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (١٥٧)
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-Baqarah: 155-157)
Nabi Sholallohu `alaihi wa sallam bersabda:
مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَحُزْنٍ وَلاَ أَذىً وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا خَطاَيَاهُ
"Tidaklah menimpa seorang muslim dari keletihan, sakit, kecemasan, kesedihan tidak juga gangguan dan kesusahan, hingga duri yang menusuknya, kecuali dengannya Allah Subhanaahu wa Ta`ala akan menghapus kesalahan-kesalahannya." (HR. al-Bukhari (5/2137))
Maka, wahai saudara-saudariku, mintalah pertolongan kepada Allah Subhanaahu wa Ta`ala , minta dan berdo'alah hanya kepada Allah Subhanaahu wa Ta`ala terhadap berbagai kebutuhan anda sekalian.
Bersandarlah kepada-Nya dalam keadaan senang dan susah. Sesungguhnya Dia Subhanaahu wa Ta`ala adalah sebaik-baik pelindung dan penolong.
Mudah-mudahan Allah Subhanaahu wa Ta`ala membalas anda sekalian dengan kebaikan, serta janganlah melupakan kami dari do'a-do'a kalian.
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ (١٢٦)
"Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)." (QS. Al-A'raf: 126) (AR)*

- Copyright © OPH SMP Ar-Rohmah - OSIS SMP - Powered by Ar-Rohmah Putra Hidayatullah Malang - Designed by OPH Crew -